Statement IF
Pernyataan Percabangan digunakan untuk memecahkan persoalan dalam
mengambil suatu keputusan diantara sekian kondisi yang ada.
Syntax nya
Pernyataan IF diatas mempunyai pengertian,
“ Jika kondisi bernilai
benar, maka perintah/pernyataan akan dikerjakan dan jika tidak memenuhi
syarat maka akan diabaikan”.
Jika ’pernyataan’ yang dijalankan hanya sebaris, maka tanda {} boleh ditiadakan. Statement ’kondisi’ harus merupakan statement Relasional
ataupun logika!
Contoh 1:
#include
#include
void main()
{
int usia;
clrscr();
cout << "Berapa usia Anda : ";
cin >> usia;
if (usia < 17)
cout << "Anda tidak boleh menonton bioskop";
getch();
}
Contoh 2:
#include
#include
void main()
{
int usia;
clrscr();
cout << "Berapa usia Anda : ";
cin >> usia;
if (usia < 17)
{
cout << "Anda tidak boleh menonton bioskop"<cout << "Kerjakan PR anda...";
}
getch();
}
Statement IF juga dapat ditambahkan ELSE sebagai konsekuensi alternatif jika
kondisi tidak dipenuhi (FALSE). Sintaksnya:
Perintah-1 dan perintah-2 dapat berupa sebuah pernyataan tunggal, pernyataan
majemuk atau pernyataan kosong. Jika pemakaian if-else diikuti dengan
pernyataan majemuk, bentuk penulisannya sebagai berikut :
Pernyataan if diatas mempunyai pengertian,
“ Jika kondisi bernilai benar, maka
perintah-1 akan dikerjakan dan jika tidak memenuhi syarat maka perintah-2
yang akan dikerjakan”.
contoh:
#include
#include
void main()
{
int usia;
clrscr();
cout << "Berapa usia Anda : ";
cin >> usia;
if (usia < 17)
{
cout << "Anda tidak boleh menonton bioskop"<cout << "Kerjakan PR anda...";
}
else
{
cout << "Anda Boleh ke Bioskop."<cout << "Belikan 1 Tiket Buat ASDOS";
}
getch();
}
Selain format penulisan statement IF diatas, berikut adalah beberapa format
penulisan statement IF lainnya:
• IF Else Majemuk
• Nested IF (IF Bersarang)
Nested if merupakan pernyataan if berada didalam pernyataan if yang
lainnya.
Bentuk penulisan pernyataan Nested if adalah :
mengambil suatu keputusan diantara sekian kondisi yang ada.
Syntax nya
Pernyataan IF diatas mempunyai pengertian,
“ Jika kondisi bernilai
benar, maka perintah/pernyataan akan dikerjakan dan jika tidak memenuhi
syarat maka akan diabaikan”.
Jika ’pernyataan’ yang dijalankan hanya sebaris, maka tanda {} boleh ditiadakan. Statement ’kondisi’ harus merupakan statement Relasional
ataupun logika!
Contoh 1:
#include
#include
void main()
{
int usia;
clrscr();
cout << "Berapa usia Anda : ";
cin >> usia;
if (usia < 17)
cout << "Anda tidak boleh menonton bioskop";
getch();
}
Contoh 2:
#include
#include
void main()
{
int usia;
clrscr();
cout << "Berapa usia Anda : ";
cin >> usia;
if (usia < 17)
{
cout << "Anda tidak boleh menonton bioskop"<
}
getch();
}
Statement IF juga dapat ditambahkan ELSE sebagai konsekuensi alternatif jika
kondisi tidak dipenuhi (FALSE). Sintaksnya:
Perintah-1 dan perintah-2 dapat berupa sebuah pernyataan tunggal, pernyataan
majemuk atau pernyataan kosong. Jika pemakaian if-else diikuti dengan
pernyataan majemuk, bentuk penulisannya sebagai berikut :
Pernyataan if diatas mempunyai pengertian,
“ Jika kondisi bernilai benar, maka
perintah-1 akan dikerjakan dan jika tidak memenuhi syarat maka perintah-2
yang akan dikerjakan”.
contoh:
#include
#include
void main()
{
int usia;
clrscr();
cout << "Berapa usia Anda : ";
cin >> usia;
if (usia < 17)
{
cout << "Anda tidak boleh menonton bioskop"<
}
else
{
cout << "Anda Boleh ke Bioskop."<
}
getch();
}
Selain format penulisan statement IF diatas, berikut adalah beberapa format
penulisan statement IF lainnya:
• IF Else Majemuk
• Nested IF (IF Bersarang)
Nested if merupakan pernyataan if berada didalam pernyataan if yang
lainnya.
Bentuk penulisan pernyataan Nested if adalah :
0 comments:
Post a Comment