SISTEM BILANGAN
System bilangan (number system) adalah suatu cara untuk mewakili besaran
dari suatu item fisik. Sistem bilangan yang banyak dipergunakan oleh manusia
adalah system bilangan desimal, yaitu sistem bilangan yang menggunakan 10 macam
symbol untuk mewakili suatu besaran. Sistem ini banyak digunakan karena manusia
mempunyai sepuluh jari untuk dapat membantu perhitungan. Lain halnya dengan
komputer, logika di komputer diwakili oleh bentuk elemen dua keadaan yaitu off
(tidak ada arus) dan on (ada arus). Konsep inilah yang dipakai dalam
sistem bilangan binary yang mempunyai dua macam nilai untuk mewakili suatu
besaran nilai.
- Bilangan Desimal, Berarti persepuluhan atau bilangan berbasis 10. Biasanya Bilangan tersebut adalah 0 sampai dengan 9. Bilangan ini merupakan bilangan yang sering digunakan secara umum oleh manusia untuk perhitungan matematika. Contoh penulisan (23)10.
- Bilangan Biner, Sebuah bilangan yang ditulis dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17.Contoh penulisan (10001110)2.
- Bilangan Hexadesimal, Bilangan basis 16 adalah sebuah system bilngan yang menggunakan symbol 16. Simbol yang digunakan dari sistem ini adalah angka 0 sampai 9, ditambah dengan 6 simbol lainnya dengan menggunakan huruf A hingga F. Contoh penulisan (62AEC)16.
- Bilangan Biner Terkode, Merupakan bilangan yang terdiri dari angka 1 dan angka 0. Berbeda dengan bilangan Biner biasa karena bilangan ini lebih condong untuk menyelesaian satu-persatu angka yang telah diberikan. Contoh penulisan (10010001)BCD.
B. Konversi Bilangan (Perubahan Bilangan ke Bilangan Lain)
1. Desimal ke Biner
Contoh 1 : (15)10 → (…)2
15 : 2 = 7 sisa 1
7 : 2 = 3 sisa 1
3 : 2 = 1 sisa 1
1 : 2 = 0 sisa 1
Setelah itu sisanya yang kita tulis, dimulai dari yang paling bawah ke atas.
(1 1 1 1)2Cara lain :
Contoh 2 :
(256)10 → (…)2
Catatan :
Cara pembagian, tulis di bawah bilangan yang dibagi (kelipatan 2).
Sisanya kita bagi untuk bilangan berikutnya. Jika hasil pembagianya 0,
maka pembagian ke bilangan berikutnya, sampai pembagian selesai. Soal di
atas 256 bisa dibagi 256 dan hasilnya 1. Oleh karena itu tidak
diperoleh sisanya dan untuk pembagian bilangan berikutnya hasilnya 0.
1024
|
512
|
256
|
128
|
64
|
32
|
16
|
8
|
4
|
2
|
1
|
0,5
|
0,25
|
0,125
|
0,0625
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Contoh 3 : (125,75)10 → (…)2
Catatan
: 125,75 pada angka di bawah hanya bisa dibagi dengan 64 dan untuk
dibagi 128 bilangan 125,75 tidak cukup. Dari pembagian dengan 64
diperoleh 1 dan dan sisanya 61,75. 61,75 bisa di bagi 32 diperoleh 1 dan
sisanya 29,75. Begitu seterusnya. Hingga diperoleh hasil akhir 0,25
sama dengan 1 dan tidak diperoleh sisa (untuk pembagian bilangan di
bawah 1 memakai tanda titik)
1024
|
512
|
256
|
128
|
64
|
32
|
16
|
8
|
4
|
2
|
1
|
0,5
|
0,25
|
0,125
|
0,0625
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
2. Biner ke Desimal
Contoh 1 : (10110)2 → (…)10
Penyelesaian :
Pada
bilangan Biner di atas ada 5 angka seperti contoh di atas. Maka, angka
yang terakhir kita pangkatkan dengan 2 pangkat nol. Untuk lebih
memudahkan dalam penjumlahan maka kita urutkan pangkat-pangkat tersebut
atau gunakan rumus (B x 2^n-1). Misal : (1011101), terdapat 7 buah
angka. Dengan mengunakan rumus di atas maka diperoleh angka pertama
dikali 26. Untuk perkalian selanjutnya 25, 24, dan seterusnya sampai 20.
Catatan : B = (bilangan biner 0/1) dan n = (jumlah bilangan biner)
1 x 24 = 160 x 23 = 0
1 x 22 = 4
1 x 21 = 2
0 x 20 = 0
Untuk menyelesaikan soal di atas kita harus menjumlahkan semua hasil yang diperoleh.
16 + 0 + 4 + 2 + 0 = 22
maka, (10110)2 → (22)10
Contoh 2 : (100101)2 → (…)10
Penyelesaian :
Pada bilangan Biner Di atas terdapat 6 angka. Maka pemangkatan dilakukan mulai dari 25 sampai 20.
1 x 25 = 32
0 x 24 = 0
0 x 23 = 0
1 x 22 = 4
0 x 21 = 0
1 x 20 = 1
Maka, untuk menyelesaikannya kita harus menjumlahkan semua hasil yang diperoleh.
32 + 0 + 0 + 4 + 0 +1 = 37.
Maka, (100101)2 → (37)10
3. Desimal ke Hexadesimal
Table Bilangan :
Desimal |
Hexadesimal
|
0 | 0 |
1 | 1 |
2 | 2 |
3 | 3 |
4 | 4 |
5 | 5 |
6 | 6 |
7 | 7 |
8 | 8 |
9 | 9 |
10 | A |
11 | B |
12 | C |
13 | D |
14 | E |
15 | F |
(226)10 → (…)16
Penyelesaian :
Untuk menyelesaikan soal di atas maka kita harus membagi bilangan desimal tersebut dengan angka 16.
226 : 16 = 14 sisa 214 : 16 = 0 sisa 14 (14 = E )
Ditulis mulai dari bawah ke atas
menjadi (E2)16
Pembuktian :
Dengan cara mengalikan dengan 16 n-1.
(226)10 → (E2)16
14 x 161 + 2 x 160 = 226
Contoh 2 :
(31)10 → (…)16
Penyelesaian :
31 : 16 = 1 sisa F (karena 15 = F)
1 : 16 = 0 sisa 1
menjadi (1F)16
Maka, (31)10 → (1F)16
Pembuktian :
Dengan cara mengalikan dengan 16 n-1.
(31)10 → (1F)16
1 x 161 + 15 x 160 = 31
4. Hexadesimal ke Desimal
Contoh 1 :
(1F)16 → (…)10
Penyelesaian :
Diawali dengan bilangan yang akhir, lalu dikali dengan 16 n-1.
Catatan : bahwa n = urutan bilangan. Ingat F = 15
1 x 161 + 15 x 160 = 31
Maka, (1F)16 → (31)10
Contoh 2 :
(F1)16 → (…)10
Penyelesaian :
15 x 161 + 1 x 160 = 241
Maka, (F1)16 → (241)10
5. Hexadesimal ke Biner
Contoh 1 :
(27FD)16 → (…)2
Penyelesaian :
Setiap bilangan Hexadesimal ditukar ke bilangan Biner dengan jumlah 4 digit.
Untuk itu kita perlu mengetahui tabel bilangannya.
Berikut tabel bilangan yang digunakan.Tabel Bilangan :
Hexadesimal |
Biner
|
0 |
0000
|
1 |
0001
|
2 |
0010
|
3 |
0011
|
4 |
0100
|
5 |
0101
|
6 |
0110
|
7 |
0111
|
8 |
1000
|
9 |
1001
|
A |
1010
|
B |
1011
|
C |
1100
|
D |
1101
|
E |
1110
|
F |
1111
|
2 = 0010
7 = 0111
F = 1111
D = 1101
menjadi (0010011111111101)2
Maka, (27FD)16 → (0010011111111101)2
Contoh 2 :
(32AB)16 → (…)2
(lihat tabel untuk mengubahnya)
Penyelesaian :
3 = 0011
2 = 0010
A = 1010 Menjadi (0011001010101011)2
B = 1011
Maka, (32AB)16 → (0011001010101011)2
6. Biner ke Hexadesimal
Caranya
kita kelompokkan Bilangan Biner tersebut yang terdiri dari 4 angka
untuk 1 kelompok. Pengelompokkan di mulai dari sebelah kanan. Jika di
akhir terdapat kelompok yang tidak terdiri 4 angka maka tidak jadi
masalah. Anda boleh memisahkannya/ menandainya agar tidak bingung.
Contoh 1 :(1010101110000101)2 → (…)16
Penyelesaian :
(1010/1011/1000/0101)2 (di hexadesimalkan, lihat tabel bilangan)
A B 8 5
Maka, (1010101110000101)2 → (AB85)16
Contoh 2 :
(10011000010010)2 → (…)16
Penyelesaian :
(10/0110/1011/0010)2
2 6 B 2
Maka, (10011010110010)2 → (26B2)16
7. Bilangan Biner Terkode Desimal (BCD)
Tabel Bilangan :
Bilangan | |
Desimal | BCD |
0 | 0000 |
1 | 0001 |
2 | 0010 |
3 | 0011 |
4 | 0100 |
5 | 0101 |
6 | 0110 |
7 | 0111 |
8 | 1000 |
9 | 1001 |
(125)10 → (…)BCD
Penyelesaian :
Untuk menyelesaikan soal di atas maka kita harus memasukkan 1 persatu bilangan BCD yang ditunjukkan oleh bilangan desimal.
1 = 0001
2 = 0010
5 = 0101
Ditulis secara berurut
(000100100101) BCD
Maka, (125)10 → (000100100101)BCD
(ditulis dari atas ke bawah)
C. Soal Latihan :
1. Apakah yang dimaksud dengan system bilangan ?
2. Sebutkan macam-macam bilangan dalam Rangkaian Logika dan jelaskan !
3. Konversi bilangan Desimal berikut ini ke bilangan Biner :
- (45)10
- (67)10
- (123)10
- (361)10
- (786)10
- (1000011)2
- (100101011)2
- (111000011)2
- (111001100)2
- (0111011100)2
- (16)10
- (45)10
- (2A5)16
- (E43)16
- (23E)16
- (11110001)2
- (01110110)2
- (1010101010)2
- (2E)16
- (4A)16
0 comments:
Post a Comment