Friday, May 16, 2014

Pengenalan Codevision AVR


A.    Pengenalan Codevision AVR.

            CodeVision AVR Penggunaan mikrokontroler sekarang ini telah umum. Mulai dari penggunaan untuk kontrol sederhana sampai kontrol yang cukup kompleks, mikrokontroler dapat berfungsi jika telah diisi sebuah program, pengisian program ini dapat dilakukan menggunakan compiler yang selanjutnya didownload ke dalam mikrokontroler menggunakan downloader.  Salah satu compiler program yang umum digunakan sekarang ini adalah CodeVision AVR yang menggunakan bahasa pemrograman C.
            CodeVision AVR mempunyai suatu keunggulan dari compiler lain, yaitu adanya codewizard, fasilitas ini memudahkan kita dalam inisialisasi mikrokontroler yang akan kita gunakan, codevision telah menyediakan konfigurasi yang bisa diatur pada masing-masing chip mikrokontroler yang akan kita gunakan, sehingga kita tidak perlu melihat datasheet untuk sekedar mengonfigurasi mikrokontroler. Berikut ini langkah-langkah menggunakan codevision.
B.     Membuat Project dengan CodeVisionAVR. 
            Jalankan aplikasi CodeVisionAVR dengan cara melakukan klik ganda pada shortcut  ikon CodeVisionAVR yang ada pada Desktop atau klik START MENU cari file exe CodeVisionAVR.
 Gambar 1  Ikon CodeVisionAVR pada Desktop

  
            Sebuah Splash Screen akan muncul seperti ditunjukkan oleh Gambar 2. Informasi tentang versi yang dipakai dan keterangan evaluation akan terlihat.

 Gambar 2. Tampilan Splash Screen


            Beberapa detik kemudian aplikasi CodeVisionAVR akan muncul seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 3.
  
  Gambar 3. IDE CodeVisionAVR


            Untuk memulai membuat  project  baru, pada menubar, pilih File → New, seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 4a selain itu kita juga dapat membuka dengan cara klik icon seperti ditunjukkan pada gambar 4b yang berada pada Toolbar.

 Gambar 4a. Membuat file baru

 Gambar 4b. Icon untuk membuat file baru

            Anda harus membuat sebuah project sebagai induk desain dengan memilih Project, lalu klik tombol OK seperti pada Gambar 5.
 Gambar 5. Membuat project baru

            Berikutnya Anda akan ditanya apakah akan menggunakan CodeWizardAVR. Tentu saja lebih menyenangkan bila Anda memilih jawaban “ya” dengan cara menekan tombol Yes seperti pada Gambar 6.

Gambar 6. Memilih untuk menggunakan CodeWizardAVR

            Tampilan CodeWizardAVR yang sederhana namun lengkap ditunjukkan oleh Gambar 7. Pilih Chip dengan IC yang Anda gunakan. Sebagai contoh Anda memilih Chip ATmega8535. Tab-tab pada CodeWizardAVR menunjukkan fasilitas yang dimiliki oleh chip yang Anda pilih. Cocokkan pula frekuensi kristal yang Anda gunakan pada bagian Clock. Pengisian frekuensi clock digunakan  oleh software untuk menghitung rutin-rutin seperti delay agar diperoleh perhitungan yang cukup akurat.

Gambar 7. CodeWizardAVR pada tab Chip

            Selanjutnya merupakan inisialisasi dari PORT YANG DITUNJUKKAN OLEH Gambar 8. Terdapat 4 PORT, yaitu PORT A, PORT B, PORT C, dan PORT D. kita bisa menginisialisasi port-port ini sebagai INPUT ataupun sebagai OUTPUT. Selain itu kita dapat memilih aktif HIGH (1) atau aktif LOW (0) untuk OUTPUT ataupun INPUT.
Gambar 8. Seting Port

            Untuk selanjutnya yaitu merupakan inisialisasi LCD (Liquid Crystal Display). LCD alphanumeric yang dihubungkan dengan Port C haruslah mempunyai pengkawatan seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 9. Pada tab LCD, pilihlah Port C.

Gambar 9. Seting LCD pada Port C


            Selanjutnya yaitu inisialisasi pada USART (Komunikasi Serial). Pertama pilih/centang pada bagian “Receiver “ dan ” Transmiter”, apabila menginginkan interupsi pada USART maka beri centang pula pada “Rx_Interrupt” dan “Tx_Interrupt”. Untuk Baud Rate pilih “9600”. Dan untuk Communication Parameters pilih “8 Data, 1 Stop, No Pariti. Ini merupakan seting sederhana dari USART. Seperti tampak pada gambar 10.


Gambar 10. Seting USART (Komunikasi Serial)

           
            Selanjutnya yaitu seting ADC (Analog to Digital Converter). Pertama centang pada bagian “ADC Enabled" dan untuk "Use 8 bits” apa bila kita centang berarti kita menggunakan ADC 8 bit, apabila tidak kita centang maka kita menggunakan 10 bit. Kemudian kita pilih Volt Ref, yaitu tegangan referensi dari ADC kita. Disini terdapat 3 pilihan yaitu dari PIN AREF, PIN AVCC, dan Int., Cap. On AREF. Untuk clock pilih 86.400 KHz.

Gambar 11. Seting ADC (Analog to Digital Converter)

            Setelah setting yang kita inginkan dari mikrokontroler selesai, maka seting CodeWizardAVR siap disimpan dalam file. Pada menu CodeWizardAVR, pilih File → Generate, Save and Exit, seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 12.

Gambar 12. Menyimpan seting

            Agar file yang dihasilkan tidak berantakan, buatlah sebuah folder baru, untuk nama terserah dari anda.
            Kemudian masuk kedalam folder tersebut untuk menyimpan file-file yang dihasilkan oleh CodeWizardAVR. Yang pertama Anda diminta untuk memberikan nama file C yang dihasilkan. Misalnya beri nama “coba2”, lalu klik tombol Save. Lebih jelas pada Gambar 14. File tersebut nantinya akan mempunyai akhiran .C.

Gambar 14. Menyimpan file pertama


            Yang kedua Anda diminta untuk memberikan nama file project yang dihasilkan. Misalnya beri nama “coba2”, lalu klik tombol Save.  Lebih jelas pada Gambar 15. File tersebut nantinya akan mempunyai akhiran .prj.

Gambar 15. Menyimpan file kedua


            Yang terakhir Anda diminta untuk memberikan nama file project CodeWizard yang dihasilkan. Misalnya beri nama “coba”, lalu klik tombol Save. Lebih jelas pada Gambar 16. File tersebut nantinya akan mempunyai akhiran .cwp.

 Gambar 16. Menyimpan file ketiga 

            Setelah ketiga file disimpan maka akan muncul lembar kerja kita. Pada bagian atas merupakan nama dari projek kita. Selanjut pada bagian bawah dari nama projek yaitu merupakan program bahasa C yang merupakan program yang telah kita setting pada langkah awal (pada form inisialisasi). Jadi dari program “#include sampai // LCD module initialization lcd_init(16);” merupakan program yang telah kita setting pada langkah awal (pada form inisialisasi) yang ditunjukkan oleh Gambar 17-18.

Gambar 17. Lembar Kerja Dari Codevision AVR


            Sekarang Anda coba untuk menyisipkan instruksi utama. Instruksi ini ditambahkan pada badan program file coba.c, dibawah instruksi “while” seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 18.

Gambar 18. Menambahkan inti program


            Setelah program utama telah ditambahkan, kemudian pilih menu Project → Compile untuk melakukan kompilasi seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 19a, atau dengan klik icon seperti pada Gambar 19b pada menu Toolbar. Lalu kotak dialog seperti ditunjukkan Gambar 20 akan muncul. Klik tombol OK.

Gambar 19a. Melakukan kompilasi


Gambar 19b. Icon untuk melakukan kompilasi


            Setelah kita kompail dan tidak ada informasi error (apabila terdapat informasi warning program kita masih dapat dijalankan/tidak apa-apa) pada program kita, selanjutnya klik tombol OK yang berada pada kanan bawah.
Gambar 20. Informasi hasil kompilasi


            Setelah itu kita buka file tempat dimana kita menyimpan projek kita tadi. Kemudian buka file folder bernama ‘Exe’ seperti ditunjukkan pada Gambar 21.

Gambar 21. Folder ‘Exe’ tempat projek kita


            Setelah itu akan muncul file ber-extensi ‘hex’. File inilah yang nantinya akan kita downloadkan ke dalam mikrokontroler kita.

Gambar 22. File Hex





Sumber: http://dom2ngelmu.blogspot.com/2011/12/pemrograman-mikrokontroler-atmega16.html

0 comments:

Post a Comment

Followers

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


  © Blogger template 'A Click Apart' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP